This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 21 Juni 2015

Film Tanah Surga Katanya



Sinopsis

Hasyim, mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia Malaysia tahun 1965 hidup dengan kesendiriannya. Setelah istri tercintanya meninggal, ia memutuskan untuk tidak menikah dan tinggal bersama anak laki-laki satu-satunya yang juga menduda Haris dan dua orang anak Haris bernama Salman dan Salina. Hidup di perbatasan Indonesia Malaysia membuat persoalan tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat perbatasan harus berjuang setengah mati untuk mempertahankan hidup mereka, termasuk keluarga Hasyim, namun kesetiaan dan loyalitasnya pada bangsa dan Negara membuat Hasyim bertahan tinggal.
Haris anak Hasyim, memilih hidup di Malaysia karena menurutnya Malaysia jauh lebih memberi harapan bagi masa depannya. Dia juga bermaksud mengajak seluruh keluarga pindah ke Malaysia termasuk bapaknya. Astuti, seorang guru sekolah dasar di kota datang tanpa direncanakannya. Ia mengajar di sekolah yang hampir roboh karena setahun tidak berfungsi. Tak lama berselang dr. Anwar, seorang dokter muda datang ke daerah itu, karena tidak mampu bersaing sebagai dokter professional di kota. Salman dan Salina gembira hatinya karna kedatangan guru Astuti dan dr. Anwar, yang oleh penduduk dikenal dengan sebutan dokter intel.Baru diketahui bahwa Hasyim mengidap penyakit yang membahayakan bagi hidupnya dan dokter intel mengharapkan Hasyim di bawa pengobatan yang lebih layak .Salman berusaha memenuhi kebutuhan di perjalanannya 400 ringgit adalah uang yang diperlukan. Suatu hari ketika Salina bersama Ayah kandungnya berada di Malaysia,Sakit yang di diderita Hasyim kambuh, Salmanpun bingung dan memanggil dokter intel. Salman dan dr. Intel membawa Hasyim kerumah sakit ketika di perjalanan bensin yang ada pada deasel perahu yang ditumpangi habis. ketika dipertengahan Hasyim meninggal.

Lihat Film : disini

Tema 2 Lingkungan

Tema 2      Lingkungan
A. Mengamalkan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda
1. Arti Persatuan dan Kesatuan
Setelah kamu mempelajari lahirnya Sumpah Pemuda maka ada pelajaran yang dapat diambil. Yaitu pentingnya semangat nilai persatuan dan kesatuan. Apa sebenarnya yang di maksud persatuan dan kesatuan? Sebelum membahas lebih dalam, agar kamu mudah menjawab pertanyaan di atas, coba perhatikan lidi. Tahukah kamu akan benda itu? Ya, lidi diambil dari rangka daun kelapa. Untuk apa biasanya benda tersebut? Pada umumnya, lidi digunakan untuk menyapu. Bisakah sebatang lidi untuk menyapu? Tentu saja tidak! Lidi dapat digunakan untuk menyapu, jika terdiri dari beberapa puluh atau ratus lidi yang diikat cukup erat menjadi satu. Dengan menyatukan lidi-lidi dalam satu ikatan maka akan tercipta kekuatan yang besar. Jadi, persatuan dan kesatuan dapat diartikan kumpulan bagian-bagian yang sebelumnya terpisah satu sama lain menjadi satu. Hal itulah bukti pentingnya kekompakan dalam mewujudkan persatuan. Dengan demikian, persatuan tidak mementingkan kepentingan diri sendiri atau kelompok tetapi, lebih mengutamakan kepentingan umum.
2. Menerapkan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda
Perhatikan bacaan di bawah ini!
Di Sekolah SD Negeri 4 Cempaka, Andi memiliki banyak teman, Magdalena dari Batak, Amin berasal dari Madura, Dadang dari Sunda dan masih banyak lagi. Mereka bersahabat dengan baik. Belajar dan bermain mereka selalu bersama. Andi menghormati teman-temannya. Mereka tidak saling bermusuhan. Suatu hari Amin tidak tampak di sekolah. Kata Bu Marta guru kelas 3, Amin sedang sakit. Mungkin beberapa hari Amin tidak bisa masuk sekolah. Andi dan teman-temannya berniat menjenguk Amin setelah pulang sekolah. Mereka iuran dari sisa uang saku. Setelah
terkumpul, mereka membeli buah-buahan dan kue untuk diberikan kepada Amin. Mereka melakukan dengan rasa tulus hati. 
Waktu menjenguk Amin, mereka saling bercerita pengalaman masingmasing. Kadang-kadang mereka tertawa mendengar cerita yang lucu. Amin senang teman-teman menghiburnya. Sebelum pulang Andi dan temantemannya mendoakan Amin semoga lekas sembuh. Sehingga mereka dapat berkumpul kembali. Mereka rukun dan saling menyayangi. Kemudian mereka pulang setelah berpamitan. Nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam persatuan dan kesatuan dapat kalian amalkan melalui berteman baik di sekolah maupun di lingkungan rumah. Setiap hari kalian tentu tidak dapat lepas bergaul dengan teman sebaya. Teman main tentunya tidak semua sama. Ada yang berasal dari keluarga kaya, kurang mampu dan sederhana. Ada pula yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Buddha bahkan dari agama lain. Juga bermacam-macam dari orang tua yang pegawai negeri, ABRI, swasta dan buruh. Mungkin juga temanmu berasal dari Jawa, Sunda, Betawi, Madura, Bali atau dari daerah lain yang memiliki adat kebiasaan
yang berbeda. Bagaimana sebaiknya kalian bersikap dengan temanmu yang berasal dari bermacam-macam daerah tersebut?
Semuanya adalah temanmu, yang harus kamu perlakukan sama dengan
sopan dan ramah. Kalian harus bergaul dan berteman tanpa membedabedakan
satu dengan lainnya. Jika hal itu dapat kamu lakukan maka kalian telah turut mengembangkan sikap persatuan dan persaudaraan. Sikap persatuan dan
persaudaraan merupakan salah satu pengamalan nilai-nilai Sumpah
Pemuda. Nilai-nilai Sumpah Pemuda dapat kamu terapkan dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya:
a. Menghormati keragaman suku dan agama. Contohnya: tidak boleh mengejek dan menjelek-jelekkan salah satu suku dan agama lain.
b. Menghargai pendapat teman lain. Contohnya: teman yang bertanya kepada bapak/ibu guru tidak boleh disela atau diejek.
c. Mengikuti upacara dengan khidmat. Contohnya: waktu pengibaran bendera, harus bersikap tegap dan memberi hormat.
d. Bekerja sama dengan teman dalam hal kebaikan. Contohnya: mengerjakan keterampilan dan belajar kelompok.
e. Menjalin persahabatan dan menjauhi permusuhan. Contohnya: bersikap rukun dan saling menyayangi dengan teman. Dengan menyadari begitu pentingnya semangat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari maka diperlukan cara membina persatuan dan kesatuan tersebut.
Adapun persatuan dan kesatuan agar tetap kokoh, yang harus kalian lakukan antara lain sebagai berikut.
a. Tidak bersikap sombong.
b. Saling menghormati dan menasihati.
c. Saling tolong-menolong.
d. Hidup rukun antarteman.

Perhatikan cerita di bawah ini!
Reno adalah anak orang kaya. Ayahnya seorang pengusaha. Apa yang diminta Reno selalu dituruti oleh orang tuanya. Suatu ketika, Reno membawa HP terbaru ke sekolah. Barang itu pemberian ayahnya waktu ulang tahun. Saat Bu Guru menerangkan, HP itu dipamerkan kepada temannya. Rudi menegurnya, karena mengganggu pelajaran. Tetapi Reno marah-marah. Rudi mencoba dengan bersabar. Reno justru memaki-maki dan menantang untuk berkelahi. Akhirnya terjadi keributan. Teman-teman melerainya. Akhirnya keduanya dipanggil Bu Mita guru kelas 3. Keduanya saling menyadari kesalahannya. Akhirnya Reno dan Rudi berjabat tangan. Mereka saling memaafkan dan bersatu lagi.

B. Mengenal Tokoh Sumpah Pemuda
1. Wage Rudolf Supratman (Sang Komponis)
W.R. Supratman dilahirkan di Jatinegara Jakarta pada tanggal 9 Maret 1903, menamatkan SD di Jakarta dan menamatkan Normal School di Ujungpandang (Makassar). Mula-mula beliau sebagai guru SD, kemudian bekerja di perusahaan dagang. Kemudian menjadi wartawan di Bandung dan Jakarta. Keahliannya di bidang musik diperoleh sejak muda dari kakaknya.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, lagu Indonesia Raya hasil ciptaannya pertama kali diperdengarkan dalam Kongres Pemuda II. Lagu tersebut sampai sekarang dijadikan lagu kebangsaan sebagai lambang persatuan bangsa. Namun sayang, beliau tidak sempat menikmati lagu tersebut dalam suasana kemerdekaan. Beliau wafat pada tanggal 17 Agustus 1938 di Surabaya.
2. Muhammad Yamin (Cerdas dan Pemberani)
Muhammad Yamin dilahirkan pada tanggal 28 Agustus 1903
di Sawahlunto Sumatera Barat. Sejak muda, beliau berpikiran cerdik dan luas. Beliau memiliki cita-cita tinggi dan gemar membaca. Ia mempunyai perpustakaan

pribadi. Kegiatan politiknya dimulai dengan memasuki Jong Sumatranen Bond. Pada waktu Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Beliau sangat hebat dalam mengemukakan pendapat melalui pidato-pidatonya. Judul pidatonya yang sangat terkenal waktu itu adalah tentang “Persatuan Bukan Perbedaan”. Beliau terkenal juga sebagai penyair dan ahli bidang hukum dan sejarah. Beliau wafat pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta dan dimakamkan di tempat asal kelahirannya.

Tema I Keluarga

Tema 1      Keluarga

Andi siswa kelas 3 SD Negeri 4 Cempaka. Andi mempunyai
kakak perempuan bernama Yusi. Mereka selalu berangkat ke sekolah bersama-sama. Ayah Andi berasal dari Makassar dan ibu Andi berasal dari Jawa. Kedua
orang tuanya saling menyayangi dan menghormati Andi, Andi dan kakaknya patuh kepada kedua orang tuanya. Keluarga Andi hidup rukun dan bahagia. Pekerjaan rumah dilakukan bersama-sama. Mereka mengerjakan dengan senang hati, sehingga pekerjaan terasa ringan. Masalah dalam keluarga menjadi tanggung jawab bersama. Keluarga Andi tampak bahagia dan sejahtera. Tetangga Andi sangat
senang dan menghormatinya. Andi merasa bangga memiliki keluarga yang bahagia.
Bacaan di atas menggambarkan keadaan keluarga Andi. Bagaimana dengan keluargamu? Dapatkah seperti keluarga Andi? Meskipun ayah dan ibunya berasal dari daerah yang berbeda tetapi, keluarganya hidup rukun. Mengapa? Karena mereka saling menghormati dan menyayangi. Demikian juga Andi dan kakak yang
berbeda jenis kelamin, mereka tidak membeda-bedakan. Pekerjaan di rumah mereka lakukan bersama-sama, mereka hidup rukun. Coba dalam hal apa mereka juga melakukan bersama-sama?
Terciptanya hidup rukun dan bahagia karena adanya persatuan
dan kesatuan di antara mereka. Bagaimana dengan bangsa kita, bangsa Indonesia?
Apakah sudah terjalin rasa persatuan dan kesatuan? Tahukah kamu, bangsa Indonesia sebelum merdeka pernah dijajah oleh bangsa lain? Bangsa mana sajakah yang pernah menjajah bangsa Indonesia? Bangsa Belanda paling lama menjajah bangsa Indonesia, yaitu 350 tahun atau 3,5 abad. Dalam masa penjajahan bangsa Indonesia hidup dalam kemiskinan dan kebodohan. 
Saat itu timbul perlawanan di
seluruh Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan. Perjuanganperjuangan
tersebut dapat ditumpas oleh pemerintah Belanda. Bangsa Indonesia diadu domba yaitu bangsa Indonesia dihadapkan dengan bangsanya sendiri. Dipecah-belah dan diadu domba sehingga terjadi perlawanan antar-daerah. Hal ini, berlangsung cukup lama sehingga menjadi bangsa yang merdeka sulit dicapai.

A. Pencerminan Satu Nusa dan Satu Bangsa
Ayah Andi berasal dari Makassar, sedangkan Ibu Andi berasal dari Jawa. Mereka berasal dari daerah yang berbeda. Mereka tetap saling menyayangi dan menghormati tanpa mempermasalahkan asal daerah. Mereka menyadari bahwa meskipun berbeda daerah tetapi, mereka tetap satu nusa, satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Perbedaan bukanlah merupakan kendala bagi kita. Jadikanlah perbedaan itu sebagai kekayaan bangsa kita. Perbedaan dapat  kita satukan dengan semangat persatuan dan kesatuan. Seperti yang dilakukan oleh para pejuang kita dalam memperebutkan kemerdekaan Indonesia. Semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka tidak pernah padam. Perlawanan persenjataan yang gagal, diubah
dengan menjadi perlawanan berorganisasi, yaitu membentuk perkumpulan-perkumpulan. Oleh karena itu, para pemuda Indonesia membentuk organisasi atau perkumpulan di daerah-daerah seluruh Nusantara. Organisasi-organisasi tersebut antara lain: Jong Java (Pemuda Jawa), Jong Sumatranen Bond (Pemuda Sumatra), Jong Ambon (Pemuda Ambon), Sekar Rukun (Pemuda Sunda), Pemuda Kaum Betawi. Terbentuk juga perkumpulan-perkumpulan yang berdasarkan agama seperti Jong Islamiten atau Pemuda Islam dan Permuda Kristen. Organisasi-organisasi pemuda itu, masih jauh dari harapan, karena masih bersifat kedaerahan dan masih kurang menunjukkan rasa persatuan. Hal ini dibuktikan pada waktu penyelenggaraan Kongres Pemuda I tanggal 30 April 1926. Dalam pembicaraan
Kongres Pemuda I kepentingan daerah masih sangat menonjol. Sehingga pada saat itu masih sulit untuk membentuk kebulatan tekad dalam mencapai Indonesia bersatu.
Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 berlangsung dengan suasana semangat persatuan dan kebangsaan. Tekad pemuda sangat mendambakan persatuan dan kesatuan di antara mereka. Pemerintah kolonial Belanda merasa sangat khawatir melihat keadaan tersebut. Suasana sidang cukup tegang karena dijaga oleh pemerintah kolonial Belanda. Di Gedung Kramat 106 Jakarta, tempat berlangsungnya sidang tersebut, para pemuda yang datang tidak menunjukkan pemuda dari asal suku bangsa. Mereka menyebutnya Pemuda Nasional. Sehingga apabila dilihat, para peserta sidang yang berada di gedung Kramat 106 tersebut sudah menunjukkan “Bhinneka Tunggal Ika” (berbeda-beda tetapi tetap satu). Dalam Kongres Pemuda II Sugondo Joyopuspito terpilih sebagai ketua dan dibantu oleh Moh. Yamin sebagai sekretaris. Semangat persatuan dan kebangsaan semakin menggelora di hati para pemuda setelah mendengar lagu “Indonesia Raya” oleh Wage Rudolf Supratman, dengan gesekan biolanya. Dengan demikian, lagu Indonesia Raya pertama dinyanyikan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesiache Clubgebouw (Sekarang Gedung Sumpah Pemuda) jalan Kramat Raya 106 Jakarta. Bendera merah putih tidak dapat dikibarkan dalam kongres karena dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda. Bendera merah putih hanya
diwujudkan dalam bentuk hiasan ruangan. Setelah mendengar pidato dari para tokoh pemuda dalam sidang pertama sampai ketiga tanggal 27 sampai 28 Oktober 1928, rapat mengambil keputusan yang dikenal dengan “Sumpah Pemuda.”

SUMPAH PEMUDA
Pertama: Kami putra dan putri Indonesia bertumpah darah
yang satu, tanah Indonesia
Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku
berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.

Apa makna dari Sumpah Pemuda di atas? Maksudnya bertanah air yang satu, tanah air Indonesia, yaitu meskipun bangsa Indonesia bertempat tinggal berpencar-pencar,
di wilayah Indonesia, ada yang di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Papua dan sebagainya namun, merupakan satu tanah air, yaitu tanah air Indonesia.
Berbangsa yang satu bangsa Indonesia, maksudnya meskipun
bangsa Indonesia terdiri atas beberapa suku bangsa, tetapi merupakan satu bangsa Indonesia. Suku bangsa Indonesia, misalnya suku Jawa, suku Batak, suku Dayak dan sebagainya. Setiap suku bangsa memiliki adat kebiasaan yang berbeda. Menjunjung bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. maksudnya tiap daerah memiliki bahasa daerah sendiri tetapi, mereka mempunyai bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.

B. Mewujudkan Rasa Persatuan dan Kesatuan
Untuk mencerminkan isi Sumpah Pemuda, marilah kita
nyanyikan bersama lagu di bawah ini.

Satu Nusa Satu Bangsa
Cipt: L. Manik
Satu Nusa satu Bangsa,
satu Bahasa kita
Tanah air pasti jaya
untuk selama-lamanya
Indonesia pusaka,
Indonesia tercinta
Nusa, Bangsa, dan Bahasa
kita bela bersama.

Sejak peristiwa Sumpah Pemuda para pemuda bertekad untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan. Sebab mereka sadar hanya
dengan bersatu bangsa Indonesia sulit dilawan dan dipatahkan oleh
penjajah mana pun.
Melalui isi Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa, satu bangsa, dan satu
bahasa memberi semangat dalam merebut dan mempertahankan serta mengisi kemerdekaan. Nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda antara lain:
1. nilai persatuan dan kesatuan;
2. nilai kebersamaan;
Sekarang nilai atau semangat Sumpah Pemuda dapat dikembangkan di mana pun kamu berada. Semangat persatuan dan kesatuan banyak memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, yaitu:
1. mempererat hubungan kekeluargaan;
2. terciptanya kerukunan hidup;
3. membina rasa kesetiakawanan sosial;
4. memperkokoh rasa cinta tanah air, sehingga tidak mudah dijajah oleh bangsa lain.
Semangat Sumpah Pemuda, masih sesuai dengan keadaan masa kini. Perjuangan para pemuda perlu kita teladani. Oleh karena itu hindari permusuhan,
ciptakan rasa persatuan dalam berbagai kegiatan agar negeri kita utuh dan jaya untuk selamalamanya. Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut maka setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda. Pernahkah kalian melakukan kegiatan di bawah ini? Bagaimana sikapmu waktu mengikuti kegiatan tersebut? Lagu apa yang dinyanyikan sewaktu pengibaran bendera merah putih? Coba nyanyikan!



C. Menghargai Perbedaan
Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku bangsa.
Ada suku Batak, suku Jawa, suku Madura dan lain sebagainya. Dengan adanya keragaman suku bangsa, menyebabkan perbedaan bahasa daerah tiap-tiap daerah.
Contohnya seperti dalam keluarga Andi. Ayah Andi berasal dari
Makassar. Ibunya dari Jawa. Mereka tetap bisa bersatu dan bisa saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.
Perhatikan dialog di bawah ini!
Suatu hari, Andi dan Yusi kakaknya membantu orang
tuanya.Karena di hari itu ada teman ayah Andi yang akan datang. Yusi dan ibu memasak di dapur, sedangkan Andi dan ayah membersihkan halaman. Di dapur terjadi percakapan antara ibu dan Yusi.

Yusi : ”Bu, yang akan datang nanti temannya ayah ya?”
Ibu : ”Iya, teman ayah waktu SMA dulu.”
Yusi : ”Ooo, lalu kita akan masak apa Bu?”
Ibu : ”Ibu tadi sudah masak sayur kok, sekarang ibu akan buat trancam, setuju kan Yusi?”
Yusi : ”Ibu ini bagaimana sih, ada tamu datang kok malah dibuat terancam, kasihan kan Bu?”
Ibu : (sambil tersenyum) ”Bukan begitu maksud ibu, trancam itu kalau di Jawa sayuran dari daun kol, buncis, tempe goreng, ditambah dengan sambal kelapa, bukan mau diancam.”
Yusi : ”Oo begitu ya, sekarang Yusi bantuin apa?”
Ibu : ”Tolong ambilkan ibu jangan di belakang ya!”
Yusi : (masih tetap berdiri di tempatnya) ”Lho ... katanya aku disuruh ambil di belakang kok jangan, bagaimana sih bu?”
Ibu : ”Yusi ... Yusi, makanya banyak belajar bahasa daerah, biar tahu. Jangan itu sayur yang sudah dimasak.”
Yusi : ”Ya ... ya ... ya, sekarang aku jadi tambah mengerti, dan aku akan banyak belajar bahasa daerah supaya tidak terjadi kesalah pahaman.”
Ibu : ”Ya sudah, sekarang cepat ambil jangannya, keburu tamunya datang lho...”
Yusi : ”Beres bu ...!”
Dari dialog di atas, apa yang dapat kamu simpulkan?

Ada bermacam-macam bahasa daerah yang bentuk dan cara pengucapannya sama. Namun, mempunyai arti yang berbeda. Hal tersebut seringkali dapat menimbulkan kesalahpahaman dan terjadi kekacauan. Kita juga harus menghargai bahasa daerah lain karena merupakan kekayaan bahasa bangsa Indonesia. Hal ini agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa.

Tema 3 Kebersihan, Kesehatan, Keamanan (K3)

Tema 3      Kebersihan, Kesehatan, Keamanan (K3)

Bagaimana jika kelasmu kotor? Sampah berserakan di manamana? Tentu kalian tidak senang! Dalam menerima pelajaran pun tidak nyaman. Bagaimana jika hal ini terjadi di kampungmu?
Perhatikan wacana di bawah ini!

Andi bersama keluarganya tinggal di RT 05 RW 07 Kelurahan Telaga Sari. Suasana kampung Telaga Sari tampak bersih dan nyaman, tanaman di pinggir jalan kampung rapi dan asri. Warga kampung sadar menjaga lingkungannya, setiap dua minggu sekali. Semua warga bekerja bhakti, Andi dan keluarganya tidak ketinggalan ikut bekerja bhakti. Ada yang membersihkan parit dan selokan air, ada juga yang membersihkan sampah. 
Setiap warga mempunyai tempat sampah. Sehingga sampah tidak berserakan. Sampah yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran air.
Sampah juga dapat menimbulkan berbagai penyakit. Setiap warga mengerti pentingnya kebersihan dan kesehatan. Setiap warga juga berkewajiban menjaga keamanan kampung. Warga kampung setiap malam melakukan ronda. Mereka secara bergiliran ronda malam. Sehingga kampung Telaga Sari aman dan tentram.
Sudah sepantasnya, jika Kampung Telaga Sari mendapat penghargaan ”Kampung Terbersih” dari pemerintah. Kebersihan, kesehatan dan keamanan kampung menjadi tanggung jawab setiap warga. Setiap warga wajib menaati peraturan. Warga yang baik harus melaksanakan peraturan dengan penuh tanggung jawab, agar tercipta hidup yang nyaman. Siapa pun tentu ingin hidup nyaman, bukan? Di mana pun setiap orang berada mendambakan hal itu. Untuk menciptakan hidup nyaman, perlu dibuat aturan. Aturan berguna untuk mengatur kehidupan.
Aturan berlaku di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Aturanaturan tersebut wajib ditaati oleh siapa pun tanpa kecuali. Misalnya, aturan di rumah wajib ditaati oleh semua anggota keluarga, baik ayah, ibu, anak, maupun anggota keluarga lainnya. Aturan-aturan sekolah harus ditaati oleh semua warga sekolah, baik guru, penjaga, maupun siswa. Aturan-aturan masyarakat juga harus ditaati oleh semua warga masyarakat setempat.
Bagaimana jika aturan-aturan tersebut dilanggar? Bagi yang melanggar aturan dikenakan sanksi. Aturan-aturan yang berlaku ada yang tertulis dan tidak tertulis. Peraturan yang tertulis dibuat oleh lembaga Pemerintah. Contohnya: Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Tata Tertib Sekolah, dan sebagainya. Peraturan yang tidak tertulis, yaitu aturan yang ditaati oleh masyarakat. Contohnya: sopan santun dan kebiasaan yang baik dalam masyarakat.

A. Aturan Keluarga
Pada umumnya aturan keluarga tidak tertulis. Aturan keluarga disepakati oleh semua anggota keluarga. Anggota keluarga wajib menaati. Setiap keluarga memiliki aturan yang berbeda. Keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota lainnya. Kemungkinan di rumah ada pembantu dan kerabat keluarga.
Cobalah perhatikan kisah keluarga Pak Yahya Saputra
berikut ini!
Pak Yahya memiliki seorang istri dan dua anak. Istri Pak Yahya
bernama Tina Martini. Pak Yahya adalah ayah dari Andi dan Pak Yahya bekerja di perusahaan sebagai pegawai biasa. Penghasilan Pak Yahya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Pak Yahya selalu rajin bekerja di perusahaan tempatnya bekerja.
Setiap hari keluarga Pak Yahya bangun pukul 04.30. Andi dan Yusi merapikan tempat tidur. Bu Tina sibuk di dapur untu menyiapkan sarapan pagi. Yusi juga mambantu ibunya. Setelah sarapan pagi, Pak Yahya berangkat ke kantornya. Andi
dan Yusi ke sekolah. Mereka tidak lupa meminta doa restu kepada orang tuanya. Kemudian Andi dan Yusi berpamitan dengan menyalami bapak dan ibunya.
 Mereka mengerjakan tugas masing-masing dengan hati senang dan bertanggung jawab. “Bukanlah suatu pekerjaan, bila dilakukan dengan senang, akan terasa ringan?” kata Yusi kepada adiknya pada suatu saat. Andi menyetujui pendapat kakaknya. Setelah makan siang bersama, Andi membersihkan meja makan. Yusimencuci piring. Setelah istirahat, menjelang sore hari, Andi dan Yusi mengerjakan tugasnya masing-masing. Andi menyirami tanaman di depan rumah. Yusi menyapu halaman sekitar rumah.
Pukul 19.00 Andi dan Yusi sudah siap di meja belajar. Mereka
mengerti tugas utama seorang pelajar, yaitu belajar. Andi dan Yusi tekun belajar sambil didampingi kedua orang tuanya. Tepat pukul 21.00 mereka selesai belajar. Mereka membersihkan badan dan menuju tempat tidur. Keluarga Pak Yahya dapat bahagia karena semua anggota menjalankan tugasnya masing-masing. Mereka taat pada peraturan yang ada. Meskipun aturan dalam keluarga tidak tertulis. Apa saja aturan keluarga Pak Yahya? Coba bacalah kembali jika kalian sudah lupa! Untuk membantu kalian perhatikan contoh aturan-aturan keluarga Pak Yahya di bawah ini!
1. Bangun pagi pukul 04.30.
2. Setelah bangun tidur merapikan tempat tidur.
3. Selalu meminta izin bila akan bepergian.
4. Setelah makan siang membersihkan meja dan mencuci piring.
5. Sore harinya membantu pekerjaan orang tuanya.
6. Pukul 19.00 belajar dengan rajin.

B. Aturan Sekolah
Setiap sekolah mempunyai aturan-aturan yang disebut tata tertib. Dalam tata tertib berisi aturanaturan yang harus ditaati oleh warga sekolah. Tata tertib bertujuan agar tercipta suasana yang tenang dan nyaman dalam belajar. Tata tertib mengatur cara berpakaian, waktu masuk, waktu istirahat, waktu pulang, dan sebagainya.
Pernahkah kalian mengetahui tata tertib di sekolahmu? Aturan sekolah ada yang secara tertulis dan tidak tertulis.







1. Aturan Tertulis
Pukul 07.00 tepat, bel tanda masuk sekolah berbunyi. Anak-anak kelas 3 SD Negeri 4 Cempaka berbaris di depan kelas dengan rapi. Dengan tertib satu persatu anak masuk kelas. Bu Nita guru kelas 3 sudah berdiri di depan pintu. Anak-anak berjabat tangan dan kemudian duduk dengan rapi. 
Andi ketua kelas 3 memimpin doa dan mengucap salam kepada Bu Nita. “Selamat pagi anak-anak” sapa Bu Nita lembut. Bu Nita memandang sekeliling kelas. Anak-anak diam sambil
memerhatikan sikap Bu Nita.
“Hari ini regu piket bagus”, kata Bu Nita. “Siapa yang piket hari ini?” tanya Bu Nita melanjutkan. Magdalena, Amin, Andi, dan Ina segera menunjukkan jari.
“Ibu mengharapkan setiap hari kelas ini tampak bersih dan rapi” kata Bu Nita. Bu Nita memandangi semua tempat duduk anak. Ada satu bangku yang kosong. Galih belum tampak pagi itu. Bu Nita menanyakan Galih kepada Irawan yang duduk sebangku.
 Belum lama Bu Nita bertanya, pintu kelas diketuk. “Selamat pagi Bu! maaf saya terlambat!” kata Galih dengan gugup.
“Mengapa kamu terlambat?” tanya Bu Nita.
“Bangun kesiangan, Bu!” jawab Galih singkat sambil menunduk.
“Mengapa bangun kesiangan, belajar sampai larut malam ya!” tanya Bu Nita.
“Tidak Bu, nonton televisi karena acaranya bagus!” jawab Galih jujur. “Hu ……… hu
………….” seru teman-temannya.
“Perhatikan anak-anak, Galih ini contoh anak yang tidak tertib waktu, sehingga melanggar tata tertib sekolah” kata Bu Nita. Siapa saja yang melanggar tata tertib
akan mengganggu jalannya pelajaran. Mestinya pelajaran pertama sudah
berlangsung, tapi karena keterlambatan Galih, jam pelajaran berkurang. Bu Nita menasihati Galih, agar tidak mengulangi lagi. Karena melanggar tata tertib sekolah, Galih mendapat sanksi dari Bu Nita. Pada istirahat nanti Galih diberi tugas menghapus papan tulis sampai bersih.
“Anak-anak, sekolah membuat tata tertib gunanya untuk mengatur anak-anak agar tidak berbuat menurut kemauannya. Tata tertib digunakan sebagai pedoman siswa untuk berperilaku tertib di sekolah.
“Coba mengatur apa saja tata tertib sekolah itu?” tanya Bu Nita.
“Buanyak, …………. Bu!” jawab anak-anak serempak.
Sekarang, perhatikan tata tertib sekolah berikut ini!
Tata tertib sekolah seperti itu ada di setiap sekolah dan
ditempelkan di dinding ruang kelas. “Siapa yang harus menaati tata
tertib sekolah?” tanya Bu Nita. “Semua warga sekolah, Bu” jawab
Magdalena singkat. “Benar, semua warga sekolah harus menaati
tata tertib sekolah. Tujuannya, agar tercipta ketertiban dan
kenyamanan belajar!“ kata Bu Nita.
2. Aturan Tidak Tertulis
“Anak-anak, apakah semua aturan perilaku siswa sudah
tercantum dalam aturan tertulis tersebut?” tanya Bu Nita meneruskan
pelajaran.
Anak-anak hanya diam, karena berpikir. “Belum semuanya
diatur, Bu” jawab Magdalena. “Betul! Aturan sekolah tersebut belum
PKn SD/MI Kelas 3 35
mengatur seluruhnya. Ada aturan yang tak tertulis di sekolah, tetapi
wajib ditaati!” kata Bu Nita.
“Apa saja, Bu?” tanya anak-anak. Tidak menjawab pertanyaan
murid-murid, tetapi Bu Nita menunjukkan daftar aturan di kertas
karton.
Coba perhatikan aturan-aturan tidak tertulis di sekolah berikut
ini.
a. Berdoa setiap mulai dan mengakhiri kegiatan belajar.
b. Berbuat sopan dan hormat terhadap bapak dan ibu guru.
c. Menyapa bila bertemu kepada bapak dan ibu guru.
d. Tidak membedakan dalam berteman.
e. Memberi sampul pada buku-buku pelajaran.
f. Membuang air besar dan kecil di WC.
g. Tidak boleh mencoret-coret dinding sekolah.
8. Membantu teman bila terjadi musibah.
9. dan sebagainya.
Demikianlah tata tertib sekolah yang harus kalian patuhi. Untuk
itu marilah kita bersama-sama belajar mulai sekarang untuk selalu
taat pada aturan yang berlaku. Siapa lagi, kalau bukan kita semua
yang menaati. Sekolah yang nyaman, bersih, indah, dan maju akan
tercipta, jika warga sekolahnya taat kepada aturan.
“Tet…….tet……..” bunyi bel terdengar dari ruangan lain. “Anakanak,
sekarang jam istirahat” kata Bu Nita. Anak-anak kelas 3 keluar
ruangan kelas dengan tertib untuk istirahat. Terkecuali Galih, harus
menghapus papan tulis sampai bersih!

C. Aturan di Masyarakat
Keluarga kamu tentu tidak bisa hidup sendiri, keluargamu
membutuhkan bantuan keluarga lain. Keluarga lain di sekitarmu
dinamakan tetangga. Keluargamu dan tetangga di sekitarmu disebut
masyarakat setempat.
PKn SD/MI Kelas 3 37
Bagaimana agar tercipta masyarakat yang aman, tertib, dan
tenteram? Perhatikan kegiatan masyarakat di bawah ini!
Keluarga Pak Yahya tinggal di wilayah Rt 05/Rw 07 Kelurahan
Telaga Sari. Pak Markum tetangga yang tidak jauh rumahnya dengan
Pak Yahya. Mereka bertetangga sudah cukup lama. Pak Markum
orangnya baik dan ramah serta kaya di wilayahnya. Setiap orang
segan kepadanya.
Sesuai hasil rapat warga, setiap sebulan sekali di wilayah
Rt 05/Rw 07 diadakan kerja bakti. Pak Haris selaku ketua Rukun
Tetangga mengajak warganya untuk selalu hidup bersih.
Hari Minggu pukul 07.00 semua
warga sudah berkumpul di depan
poskamling. Mereka membawa alat-alat
kebersihan seperti cangkul, sabit,
sekop, sapu dan sebagainya.
Mereka membersihkan lingkungan.
Sebentar lagi musim hujan tiba. Selokan
dan saluran air dibersihkan agar aliran
air lancar.
Mereka bekerja dengan ikhlas. Ibuibu
menyediakan minuman dan kue
buatannya. Bapak-bapak dan remaja
menikmatinya sambil istirahat.
Menjelang pukul 12.00 siang pekerjaan sudah selesai. Mereka
tampak senang dan puas, karena wilayahnya tampak rapi dan bersih.
Jika kalian cermati bacaan di atas, apakah aturan yang
disepakati warga Telaga Sari? Setelah kalian pahami aturan di atas,
ternyata masih banyak lagi aturan-aturan yang berlaku di masyarakat.
Perhatikan beberapa contoh aturan-aturan di masyarakat.
a. Setiap warga wajib menjaga keamanan lingkungan.
b. Hidup bertetangga dengan rukun dan saling menghormati.
c. Mengikuti kegiatan-kegiatan di wilayahnya.
d. Tolong-menolong.
e. Tidak membuat keributan atau keonaran.
f. Berbuat tidak melanggar aturan yang berlaku.
Tentu masih banyak lagi aturan baik tertulis maupun tidak tertulis, coba sebutkan.
Setiap warga menaati aturan-aturan yang berlaku. Jika
melanggar aturan akan mendapat sanksi. Apa sanksinya?
Sanksinya antara lain tidak disenangi tetangga, dikucilkan, denda,
dan kurungan jika melanggar hukum.
Jika setiap warga menaati aturan-aturan tersebut, akan tercipta
lingkungan yang aman, bersih, tertib, dan tenteram. Inginkah

suasana di lingkunganmu seperti itu?

Tema 4 Pekerjaan

Tema 4      Pekerjaan

Harga diri yang sangat penting bagi setiap orang. Jika
seseorang memiliki harga diri yang baik, akan dihormati orang lain.
Sedangkan seseorang yang tidak memiliki harga diri, maka kurang
dihormati oleh orang lain.
Dalam pekerjaan atau kegiatan, kita juga membutuhkan harga
diri. Contohnya seorang guru. Dia mempunyai sifat yang kasar, tidak
ramah dan suka sekali memarahi siswanya. Dalam kehidupan dia
tidak banyak disegani dan dihormati orang lain. Biarpun dia itu pintar
dan kaya. Harga diri bukan diperoleh dari pekerjaan atau kekayaan,
tetapi dari kepribadian seseorang.

A. Pentingnya Memiliki Harga Diri
Manusia adalah makhluk paling mulia di antara makhluk hidup
di sekitar kita. Mengapa? Karena manusia memiliki kelebihan, yaitu
dibekali akal dan budi oleh Tuhan. Dengan akal, manusia dapat
berpikir dan mencapai hidup yang lebih baik. Melalui budi, manusia
menggunakan perasaan untuk membedakan baik atau buruk.
Dengan akal budinya, manusia mampu mengenal diri sendiri. Apa
saja yang diinginkan dan apa saja yang dimiliki untuk mencapai
keinginannya.
Setiap manusia memiliki harga diri. Harga diri merupakan
kesadaran seberapa besar nilai yang diharapkan diberikan orang
lain terhadap dirinya. Meskipun secara jujur pada dasarnya setiap
manusia dapat menilai dirinya sendiri. Siapa dan bagaimana aku
sebenarnya, setiap orang menginginkan dirinya dihormati orang lain.
Bagaimana caranya? Apa yang terjadi jika seseorang tidak
menghargai dirinya sendiri?
1. Menghargai Orang Lain
Perhatikan kisah di bawah ini!
Tet .... tet ...... tet, bel tanda istirahat berbunyi. Anak-anak
segera berhamburan keluar dari ruangan kelas masing-masing. Mereka
ada yang menuju ke warung sekolah, ada yang hanya dudukduduk
di teras sekolah. Ada pula yang berada di bawah pohon
sambil menikmati makanan yang dibawanya dari rumah.
Suasana siang itu cukup panas. Di halaman sekolah anak-anak
berlari-larian, bermain loncat-loncatan. Sebagian tampak
bergerombol mengobrol dengan disertai gelak
tawa. Memang kesempatan jam istirahat benarbenar
digunakan sebaik-baiknya.
Tiba-tiba terdengar dari ujung sekolah
sebagian anak-anak menjerit, rupanya terjadi
pertengkaran. Ternyata benar, Toni dan Niko teman
satu kelas Andi saling berantem. Mereka samasama
kelas 3. Untung saja, siswa kelas 4 segera
melerainya. Meskipun demikian, hidung Niko
telanjur berdarah. Sedangkan muka Toni kelihatan
memerah. Teman-temannya membawa Toni dan
Niko ke kantor sekolah. Mereka menghadap Bu Nita
guru kelas 3. Sampai di kantor mereka saling diam.
“Mengapa kalian bertengkar?” tanya Bu Nita.
Niko dan Toni menyahut dengan emosi, dan saling menyalahkan.
Suasana agak gaduh.
“Sebentar..........sebentar! yang bicara satu persatu, kalau seperti
ini ibu jadi bingung,” pinta Bu Nita. “Sekarang, Toni yang berbicara
dulu, bagaimana kejadiannya?” kata Bu Nita.
“Anu ....... Bu, saya diejek terus-menerus!” kata Toni. “Betul
Niko!” tanya, Bu Nita. “Apa yang kau katakan kepada Toni?”
sambung Bu Nita.
Niko merunduk diam sambil melirik Toni. “Niko .......! kamu
dengar tidak, apa yang ibu katakan tadi?” kata Bu Nita agak keras.
“Ya, de.... de.....dengar, Bu!” jawab Niko agak terkejut. “Apa
yang kamu katakan pada Toni?” kata Bu Nita mengulang pertanyaan
sebelumnya.
“Saya hanya mengatakan ‘Si Lemot” kata Niko lirih. “Betul Toni!”
kata Bu Nita. “Benar, Bu! Saya selalu dipanggil Si Lemot sambil
diejek!” kata Toni.
“Lalu,......!” tanya Bu Nita. “Karena saya merasa malu kepada
teman-teman, lalu saya pukul mukanya, dan Niko membalasnya”
cerita Toni, “Sehingga, kemudian terjadi perkelahian.” “Sekarang
mau diteruskan atau tidak?!” tanya Bu Nita setengah jengkel.
Keduanya hanya terdiam, mereka saling melirik. “Niko! Toni!
Bagaimana?” tanya Bu Nita. “Tidak, Bu!” jawab mereka serentak.
“Kalau demikian kalian berdamai, Niko minta maaf pada Toni, ini
merupakan peringatan bagi kalian, jika diulangi, pihak sekolah akan
memberi sanksi yang lebih berat” jelas Bu Nita.
Akhirnya Niko dan Toni saling bersalaman dan berangkulan.
Hal ini pertanda pertengkaran sudah selesai, dan tidak ada rasa
dendam. Niko tidak akan mengulangi lagi. Ia mengejek ternyata
dapat menyinggung perasaan orang lain.
Setelah kalian membaca kisah tadi, mengapa Toni marah
ketika diejek, sehingga berantem? Ya, benar! Karena Toni
tersinggung harga dirinya dilecehkan. Artinya Niko tidak menghargai
atau menghormati harga diri Toni.
Bagaimanakah seandainya kalian diejek teman-temanmu,
seperti Toni tersebut? Tentu kalian akan marah. Mengapa Toni
marah, meskipun dalam kenyataan ia memang kurang pandai?
Sebenarnya Toni anak seorang pengusaha sukses, tetapi ia
malas belajar. Setiap ulangan selalu mendapat nilai kurang dari
enam. Karena keadaan seperti itulah maka teman-temannya
memanggilnya Si Lemot, alias “lemah otak.”
Oleh karena itu, bagaimana pun keadaan seseorang, kalian
harus menghargainya. Ketika berteman kalian tidak boleh
memandang teman berdasarkan keadaannya, seperti kaya, miskin,
pandai, atau bodoh. Pandanglah teman itu manusia yang memiliki
harga diri, sama seperti kita.
Perlu kalian ingat, harga diri seseorang tidak hanya diperoleh
dari kekayaan, kepandaian, atau ketampanan. Harga diri seseorang,
dihormati atau tidak dihormati orang lain, tergantung pada dirinya
sendiri. Bagaimana pun keadaannya, tetaplah manusia, makhluk
Tuhan yang sama derajat dan martabatnya.
Namun demikian, martabat manusia dapat berubah. Martabat
yang tinggi harus dipertahankan dan dikembangkan. Hanyalah diri
sendiri yang mampu mempertahankan martabat sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa. Ingatlah kisah Toni! Meskipun ia anak orang
kaya tetapi, harga dirinya dilecehkan teman-temannya, karena malas
belajar.
Setiap orang menginginkan harga dirinya dihormati orang lain.
Harga diri seseorang dikatakan baik, jika secara jujur menilai dirinya
baik dan ada pengakuan orang lain yang menilai baik pula. Tetapi
sebaliknya, jika merasa dirinya jelek dan pengakuan orang lain
jelek, maka harga diri seseorang juga jelek.
2. Menjaga Harga Diri
Perhatikan contoh berikut ini!
Pak Yahya adalah seorang yang taat menjalankan ibadah. Pak
Yahya juga rajin bekerja. Dengan tetangganya, ia hidup rukun.
Bahkan, Pak Yahya sering membantu tetangga yang membutuhkan.
Orang kampung sangat menghormatinya.
Lain dengan Pak Bendot, orangnya
tidak taat beragama dan pemalas. Untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya ia
melakukan tindakan tidak terpuji, yaitu
mencopet. Ia sering berurusan dengan
polisi.
Jika kalian perhatikan kisah di atas,
ada perbedaan sifat atau perilaku antara
Pak Yahya dan Pak Bendot. Pak Yahya
dapat menjaga harga dirinya. Sehingga orang
lain menghormati dan menghargainya.
Berbeda dengan Pak Bendot yang tidak
dapat menjaga harga dirinya. Akibatnya
orang lain tidak menghormati dan
memandang harga dirinya rendah.
Setiap manusia memiliki harga diri.
Dengan harga diri mampu menjalin
hubungan dengan sesama dan lingkungannya.
Manusia adalah makhluk sosial.
Artinya, manusia tidak dapat hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain.
Bisakah kalian hidup sendiri? Tentu
saja tidak! Dengan siapa kalian bermain dan belajar? Dari mana
kalian memperoleh makan dan minum? Apa yang kalian makan dan
minum sehari-hari? Semuanya dari lingkungan sekitar. Dengan
demikian, setiap orang yang memiliki harga diri wajib menjaga
kelestarian alam. Jika tidak apa yang terjadi? Siapa yang rugi?
Harga diri sebaiknya kita bina dan kita jaga sejak masih kecil,
caranya dengan membiasakan hal-hal yang baik dan menghindari
hal-hal yang tercela. Misalnya berperilaku sopan, tidak sombong,
suka menolong teman dan sebagainya.

B. Contoh Bentuk Harga Diri
Bentuk harga diri misalnya sikap menghargai diri sendiri,
mengakui kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Untuk memperoleh
gambaran materi ini, perhatikan cerita di bawah ini!
Andi anak terpandai di kelas tiga. Nilai-nilai ulangan selalu
bagus. Ia sering membantu teman-temanya yang kesulitan belajar
dengan tekun dan sabar. Teman-temannya senang berteman
dengannya. Suatu hari, Amin meminta diajari bernyanyi. Meskipun
Andi pandai dalam pelajaran, ia merasa kesulitan dalam pelajaran
menyanyi. Ia menolak permintaan Amin dengan halus.
Andi mengakui kelemahannya, yaitu tidak pandai menyanyi.
Suaranya tidak begitu bagus. Tetapi Andi ingat, Tika anak baru
pindahan dari Bandung. Ia pernah cerita menjadi juara menyanyi.
Sebagai teman, Tika mengajari Amin menyanyi dengan sabar.
Pada waktu pelajaran menyanyi. Tika menunjukkan
suaranya. Semua teman-teman memujinya.
Suara Amin pun ternyata tidak mengecewakan. Amin
mengucapkan terima kasih kepada Tika. Ia mengakui
kelebihan dan kekurangan Andi, Tika, dan dirinya
sendiri. Ia tak berkecil hati, sebab masih memiliki
keterampilan dalam bidang olahraga.
Berbeda dengan Toni teman sekelasnya.
Badannya tinggi besar dibanding teman sebayanya.
Namun sayang, ia pemalas dan terkenal kenakalannya.
Ia kurang disenangi teman-temannya. Hampir
setiap ulangan nilainya jelek. Sehingga di depan
temannya harga dirinya rendah.

Dalam cerita di atas, Adi, Tika, Amin, dan Toni
memiliki kelebihan dan kekurangan. Coba sebutkan
kelebihan dan kekurangan mereka!

Kelebihan yang kalian miliki, sebaiknya jangan dijadikan
kesombongan. Tirulah ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk.
Demikian sebaliknya. Kekurangan yang ada pada dirimu, usahakan
untuk memperbaiki, jangan merasa rendah diri.
Dengan demikian, harga diri perlu kita jaga supaya:
a. Dihargai oleh orang lain.
b. Menambah semangat hidup.
c. Mendorong melakukan hal-hal yang terpuji.
d. Memiliki percaya diri.
e. Mencintai diri sendiri.