Minggu, 21 Juni 2015

Tema 7 Negara

Tema 7      Negara

Kita hidup di negara Indonesia. Indonesia bentuk negaranya
lain dari pada negara lain. Indonesia, negaranya terdiri dari beriburibu
pulau dari Sabang sampai Merauke. Meskipun begitu,
masyarakatnya tetap bersatu, dan hidup rukun dalam kesatuan
wilayah negara Indonesia. Dengan keadaan seperti itu, kita harus
bangga menjadi anak Indonesia.
Bangga sebagai Anak Indonesia
Mengapa kamu bangga menjadi anak Indonesia? Apa yang
kalian banggakan? Apakah karena memiliki wilayah yang luas dan
kaya sumber daya alam? Apakah karena beranekaragam yang
dapat hidup rukun dan damai? Ternyata tidak hanya itu!
Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka berkat
perjuangan para pahlawan. Mereka berjuang beratus-ratus tahun
berjuang merebut kemerdekaan dengan mengusir penjajah.
Pada masa penjajahan, bangsa Indonesia hidup sengsara dan
bodoh. Kekayaan alam yang dimiliki dikuasai untuk kepentingan
penjajah. Bangsa Indonesia pun berjuang mewujudkan
kemerdekaan seperti bangsa lain.

Pada masa itu timbullah perlawanan yang
dipimpin oleh tokoh masyarakat, laskar rakyat,
pemuda, dan alim ulama. Misalnya Sultan Agung,
Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro, Teuku
Umar, dan Cut Nya‘ Dien. Bangsa Indonesia
berjuang dengan persenjataan sederhana tetapi,
mampu memenangi peperangan. Mereka memiliki
semangat pantang menyerah, pantang mundur, dan
gagah berani.
Para pejuang rela berkorban harta benda dan
nyawa. Semua jiwa raganya diserahkan demi
bangsa dan negara untuk merdeka. Banyak
pahlawan yang gugur di medan perang.
Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945
negara Indonesia mencapai kemerdekaan. Setelah
merdeka, bukan berarti tugas bangsa Indonesia
selesai. Kemerdekaan harus diisi dengan
pembangunan. Sekarang dibutuhkan kerja keras dan disiplin. Tugas
kamu sekarang adalah belajar rajin untuk meraih cita-cita. Sehingga
dapat mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia.
Banggakah kamu sebagai anak Indonesia?
Perhatikan bacaan di bawah ini!

Hari Minggu pagi Kampung Telaga
Sari bekerja bakti. Warganya berasal
dari berbagai daerah. Ada suku Jawa,
Sunda, Bali, Madura, dan Batak.
Bahkan Pak Sok Young dari keturunan
Cina.
Mereka hidup rukun dan damai.
Pagi itu, tua-muda, kaya-miskin
bersama-sama giat bekerja. Mereka
sadar akan kewajiban sebagai warga
kampung. Mereka bergotong-royong
memperbaiki jalan kampung. Remaja
dan anak-anak menanam pohon di tepi
jalan. Andi besama teman-temannya ikut membantu. Para ibu
menyediakan minuman dan makanan.
Kampung Telaga Sari tampak bersih, rapi, indah, dan nyaman.
Andi bangga tinggal di kampung Telaga Sari.


0 komentar:

Posting Komentar