Minggu, 21 Juni 2015

Tema 3 Kebersihan, Kesehatan, Keamanan (K3)

Tema 3      Kebersihan, Kesehatan, Keamanan (K3)

Bagaimana jika kelasmu kotor? Sampah berserakan di manamana? Tentu kalian tidak senang! Dalam menerima pelajaran pun tidak nyaman. Bagaimana jika hal ini terjadi di kampungmu?
Perhatikan wacana di bawah ini!

Andi bersama keluarganya tinggal di RT 05 RW 07 Kelurahan Telaga Sari. Suasana kampung Telaga Sari tampak bersih dan nyaman, tanaman di pinggir jalan kampung rapi dan asri. Warga kampung sadar menjaga lingkungannya, setiap dua minggu sekali. Semua warga bekerja bhakti, Andi dan keluarganya tidak ketinggalan ikut bekerja bhakti. Ada yang membersihkan parit dan selokan air, ada juga yang membersihkan sampah. 
Setiap warga mempunyai tempat sampah. Sehingga sampah tidak berserakan. Sampah yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran air.
Sampah juga dapat menimbulkan berbagai penyakit. Setiap warga mengerti pentingnya kebersihan dan kesehatan. Setiap warga juga berkewajiban menjaga keamanan kampung. Warga kampung setiap malam melakukan ronda. Mereka secara bergiliran ronda malam. Sehingga kampung Telaga Sari aman dan tentram.
Sudah sepantasnya, jika Kampung Telaga Sari mendapat penghargaan ”Kampung Terbersih” dari pemerintah. Kebersihan, kesehatan dan keamanan kampung menjadi tanggung jawab setiap warga. Setiap warga wajib menaati peraturan. Warga yang baik harus melaksanakan peraturan dengan penuh tanggung jawab, agar tercipta hidup yang nyaman. Siapa pun tentu ingin hidup nyaman, bukan? Di mana pun setiap orang berada mendambakan hal itu. Untuk menciptakan hidup nyaman, perlu dibuat aturan. Aturan berguna untuk mengatur kehidupan.
Aturan berlaku di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Aturanaturan tersebut wajib ditaati oleh siapa pun tanpa kecuali. Misalnya, aturan di rumah wajib ditaati oleh semua anggota keluarga, baik ayah, ibu, anak, maupun anggota keluarga lainnya. Aturan-aturan sekolah harus ditaati oleh semua warga sekolah, baik guru, penjaga, maupun siswa. Aturan-aturan masyarakat juga harus ditaati oleh semua warga masyarakat setempat.
Bagaimana jika aturan-aturan tersebut dilanggar? Bagi yang melanggar aturan dikenakan sanksi. Aturan-aturan yang berlaku ada yang tertulis dan tidak tertulis. Peraturan yang tertulis dibuat oleh lembaga Pemerintah. Contohnya: Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Tata Tertib Sekolah, dan sebagainya. Peraturan yang tidak tertulis, yaitu aturan yang ditaati oleh masyarakat. Contohnya: sopan santun dan kebiasaan yang baik dalam masyarakat.

A. Aturan Keluarga
Pada umumnya aturan keluarga tidak tertulis. Aturan keluarga disepakati oleh semua anggota keluarga. Anggota keluarga wajib menaati. Setiap keluarga memiliki aturan yang berbeda. Keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota lainnya. Kemungkinan di rumah ada pembantu dan kerabat keluarga.
Cobalah perhatikan kisah keluarga Pak Yahya Saputra
berikut ini!
Pak Yahya memiliki seorang istri dan dua anak. Istri Pak Yahya
bernama Tina Martini. Pak Yahya adalah ayah dari Andi dan Pak Yahya bekerja di perusahaan sebagai pegawai biasa. Penghasilan Pak Yahya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Pak Yahya selalu rajin bekerja di perusahaan tempatnya bekerja.
Setiap hari keluarga Pak Yahya bangun pukul 04.30. Andi dan Yusi merapikan tempat tidur. Bu Tina sibuk di dapur untu menyiapkan sarapan pagi. Yusi juga mambantu ibunya. Setelah sarapan pagi, Pak Yahya berangkat ke kantornya. Andi
dan Yusi ke sekolah. Mereka tidak lupa meminta doa restu kepada orang tuanya. Kemudian Andi dan Yusi berpamitan dengan menyalami bapak dan ibunya.
 Mereka mengerjakan tugas masing-masing dengan hati senang dan bertanggung jawab. “Bukanlah suatu pekerjaan, bila dilakukan dengan senang, akan terasa ringan?” kata Yusi kepada adiknya pada suatu saat. Andi menyetujui pendapat kakaknya. Setelah makan siang bersama, Andi membersihkan meja makan. Yusimencuci piring. Setelah istirahat, menjelang sore hari, Andi dan Yusi mengerjakan tugasnya masing-masing. Andi menyirami tanaman di depan rumah. Yusi menyapu halaman sekitar rumah.
Pukul 19.00 Andi dan Yusi sudah siap di meja belajar. Mereka
mengerti tugas utama seorang pelajar, yaitu belajar. Andi dan Yusi tekun belajar sambil didampingi kedua orang tuanya. Tepat pukul 21.00 mereka selesai belajar. Mereka membersihkan badan dan menuju tempat tidur. Keluarga Pak Yahya dapat bahagia karena semua anggota menjalankan tugasnya masing-masing. Mereka taat pada peraturan yang ada. Meskipun aturan dalam keluarga tidak tertulis. Apa saja aturan keluarga Pak Yahya? Coba bacalah kembali jika kalian sudah lupa! Untuk membantu kalian perhatikan contoh aturan-aturan keluarga Pak Yahya di bawah ini!
1. Bangun pagi pukul 04.30.
2. Setelah bangun tidur merapikan tempat tidur.
3. Selalu meminta izin bila akan bepergian.
4. Setelah makan siang membersihkan meja dan mencuci piring.
5. Sore harinya membantu pekerjaan orang tuanya.
6. Pukul 19.00 belajar dengan rajin.

B. Aturan Sekolah
Setiap sekolah mempunyai aturan-aturan yang disebut tata tertib. Dalam tata tertib berisi aturanaturan yang harus ditaati oleh warga sekolah. Tata tertib bertujuan agar tercipta suasana yang tenang dan nyaman dalam belajar. Tata tertib mengatur cara berpakaian, waktu masuk, waktu istirahat, waktu pulang, dan sebagainya.
Pernahkah kalian mengetahui tata tertib di sekolahmu? Aturan sekolah ada yang secara tertulis dan tidak tertulis.







1. Aturan Tertulis
Pukul 07.00 tepat, bel tanda masuk sekolah berbunyi. Anak-anak kelas 3 SD Negeri 4 Cempaka berbaris di depan kelas dengan rapi. Dengan tertib satu persatu anak masuk kelas. Bu Nita guru kelas 3 sudah berdiri di depan pintu. Anak-anak berjabat tangan dan kemudian duduk dengan rapi. 
Andi ketua kelas 3 memimpin doa dan mengucap salam kepada Bu Nita. “Selamat pagi anak-anak” sapa Bu Nita lembut. Bu Nita memandang sekeliling kelas. Anak-anak diam sambil
memerhatikan sikap Bu Nita.
“Hari ini regu piket bagus”, kata Bu Nita. “Siapa yang piket hari ini?” tanya Bu Nita melanjutkan. Magdalena, Amin, Andi, dan Ina segera menunjukkan jari.
“Ibu mengharapkan setiap hari kelas ini tampak bersih dan rapi” kata Bu Nita. Bu Nita memandangi semua tempat duduk anak. Ada satu bangku yang kosong. Galih belum tampak pagi itu. Bu Nita menanyakan Galih kepada Irawan yang duduk sebangku.
 Belum lama Bu Nita bertanya, pintu kelas diketuk. “Selamat pagi Bu! maaf saya terlambat!” kata Galih dengan gugup.
“Mengapa kamu terlambat?” tanya Bu Nita.
“Bangun kesiangan, Bu!” jawab Galih singkat sambil menunduk.
“Mengapa bangun kesiangan, belajar sampai larut malam ya!” tanya Bu Nita.
“Tidak Bu, nonton televisi karena acaranya bagus!” jawab Galih jujur. “Hu ……… hu
………….” seru teman-temannya.
“Perhatikan anak-anak, Galih ini contoh anak yang tidak tertib waktu, sehingga melanggar tata tertib sekolah” kata Bu Nita. Siapa saja yang melanggar tata tertib
akan mengganggu jalannya pelajaran. Mestinya pelajaran pertama sudah
berlangsung, tapi karena keterlambatan Galih, jam pelajaran berkurang. Bu Nita menasihati Galih, agar tidak mengulangi lagi. Karena melanggar tata tertib sekolah, Galih mendapat sanksi dari Bu Nita. Pada istirahat nanti Galih diberi tugas menghapus papan tulis sampai bersih.
“Anak-anak, sekolah membuat tata tertib gunanya untuk mengatur anak-anak agar tidak berbuat menurut kemauannya. Tata tertib digunakan sebagai pedoman siswa untuk berperilaku tertib di sekolah.
“Coba mengatur apa saja tata tertib sekolah itu?” tanya Bu Nita.
“Buanyak, …………. Bu!” jawab anak-anak serempak.
Sekarang, perhatikan tata tertib sekolah berikut ini!
Tata tertib sekolah seperti itu ada di setiap sekolah dan
ditempelkan di dinding ruang kelas. “Siapa yang harus menaati tata
tertib sekolah?” tanya Bu Nita. “Semua warga sekolah, Bu” jawab
Magdalena singkat. “Benar, semua warga sekolah harus menaati
tata tertib sekolah. Tujuannya, agar tercipta ketertiban dan
kenyamanan belajar!“ kata Bu Nita.
2. Aturan Tidak Tertulis
“Anak-anak, apakah semua aturan perilaku siswa sudah
tercantum dalam aturan tertulis tersebut?” tanya Bu Nita meneruskan
pelajaran.
Anak-anak hanya diam, karena berpikir. “Belum semuanya
diatur, Bu” jawab Magdalena. “Betul! Aturan sekolah tersebut belum
PKn SD/MI Kelas 3 35
mengatur seluruhnya. Ada aturan yang tak tertulis di sekolah, tetapi
wajib ditaati!” kata Bu Nita.
“Apa saja, Bu?” tanya anak-anak. Tidak menjawab pertanyaan
murid-murid, tetapi Bu Nita menunjukkan daftar aturan di kertas
karton.
Coba perhatikan aturan-aturan tidak tertulis di sekolah berikut
ini.
a. Berdoa setiap mulai dan mengakhiri kegiatan belajar.
b. Berbuat sopan dan hormat terhadap bapak dan ibu guru.
c. Menyapa bila bertemu kepada bapak dan ibu guru.
d. Tidak membedakan dalam berteman.
e. Memberi sampul pada buku-buku pelajaran.
f. Membuang air besar dan kecil di WC.
g. Tidak boleh mencoret-coret dinding sekolah.
8. Membantu teman bila terjadi musibah.
9. dan sebagainya.
Demikianlah tata tertib sekolah yang harus kalian patuhi. Untuk
itu marilah kita bersama-sama belajar mulai sekarang untuk selalu
taat pada aturan yang berlaku. Siapa lagi, kalau bukan kita semua
yang menaati. Sekolah yang nyaman, bersih, indah, dan maju akan
tercipta, jika warga sekolahnya taat kepada aturan.
“Tet…….tet……..” bunyi bel terdengar dari ruangan lain. “Anakanak,
sekarang jam istirahat” kata Bu Nita. Anak-anak kelas 3 keluar
ruangan kelas dengan tertib untuk istirahat. Terkecuali Galih, harus
menghapus papan tulis sampai bersih!

C. Aturan di Masyarakat
Keluarga kamu tentu tidak bisa hidup sendiri, keluargamu
membutuhkan bantuan keluarga lain. Keluarga lain di sekitarmu
dinamakan tetangga. Keluargamu dan tetangga di sekitarmu disebut
masyarakat setempat.
PKn SD/MI Kelas 3 37
Bagaimana agar tercipta masyarakat yang aman, tertib, dan
tenteram? Perhatikan kegiatan masyarakat di bawah ini!
Keluarga Pak Yahya tinggal di wilayah Rt 05/Rw 07 Kelurahan
Telaga Sari. Pak Markum tetangga yang tidak jauh rumahnya dengan
Pak Yahya. Mereka bertetangga sudah cukup lama. Pak Markum
orangnya baik dan ramah serta kaya di wilayahnya. Setiap orang
segan kepadanya.
Sesuai hasil rapat warga, setiap sebulan sekali di wilayah
Rt 05/Rw 07 diadakan kerja bakti. Pak Haris selaku ketua Rukun
Tetangga mengajak warganya untuk selalu hidup bersih.
Hari Minggu pukul 07.00 semua
warga sudah berkumpul di depan
poskamling. Mereka membawa alat-alat
kebersihan seperti cangkul, sabit,
sekop, sapu dan sebagainya.
Mereka membersihkan lingkungan.
Sebentar lagi musim hujan tiba. Selokan
dan saluran air dibersihkan agar aliran
air lancar.
Mereka bekerja dengan ikhlas. Ibuibu
menyediakan minuman dan kue
buatannya. Bapak-bapak dan remaja
menikmatinya sambil istirahat.
Menjelang pukul 12.00 siang pekerjaan sudah selesai. Mereka
tampak senang dan puas, karena wilayahnya tampak rapi dan bersih.
Jika kalian cermati bacaan di atas, apakah aturan yang
disepakati warga Telaga Sari? Setelah kalian pahami aturan di atas,
ternyata masih banyak lagi aturan-aturan yang berlaku di masyarakat.
Perhatikan beberapa contoh aturan-aturan di masyarakat.
a. Setiap warga wajib menjaga keamanan lingkungan.
b. Hidup bertetangga dengan rukun dan saling menghormati.
c. Mengikuti kegiatan-kegiatan di wilayahnya.
d. Tolong-menolong.
e. Tidak membuat keributan atau keonaran.
f. Berbuat tidak melanggar aturan yang berlaku.
Tentu masih banyak lagi aturan baik tertulis maupun tidak tertulis, coba sebutkan.
Setiap warga menaati aturan-aturan yang berlaku. Jika
melanggar aturan akan mendapat sanksi. Apa sanksinya?
Sanksinya antara lain tidak disenangi tetangga, dikucilkan, denda,
dan kurungan jika melanggar hukum.
Jika setiap warga menaati aturan-aturan tersebut, akan tercipta
lingkungan yang aman, bersih, tertib, dan tenteram. Inginkah

suasana di lingkunganmu seperti itu?

0 komentar:

Posting Komentar